Rabu, 01 Mei 2013

PEMBERANTASAN PREMAN


Pemberantasan Preman

Bagaimanakah Pemberantasan Premanisme yang Ideal di Indonesia?
• Premanisme merupakan permasalahan yang sudah lama dihadapi bangsa Indonesia
• Premanisme berhubungan erat dengan kemiskinan
• Kriminalitas secara umum dan premanisme secara khusus meningkat seiring dengan krisis    ekonomi yang melanda Indonesia
• Premanisme lahir sebagai pelarian dari himpitan ekonomi
• Usaha Pemerintah Indonesia terkesan belum optimal


Gambar diatas menunjukan sekelompok preman yang tertangkap dalam Razia Penyakit Masyarakat pada trimester ketiga 2008,program ini mulai digalakkan sejak Kapolri Jenderal Pol.Bambang Hendarso Danuri menjabat. Dalam waktu 10 hari sejak program ini dijalankan, tercatat total 5.012 preman tertangkap di lima wilayah,yaitu wilayah kerja Polda Metrojaya, Polda Jateng, Polda DIY, Polda Jatim, dan Polda Sumut.
Pertanyaan yang muncul adalah, akankah pola pemberantasan seperti ini akan berhasil? Amat disangsikan bahwa penyelesaian masalah preman “ala preman” ini akan menemui keberhasilan, karena preman tidak akan pernah berhenti menjadi preman, selama motivasi dan alas an sang preman itu untuk menjadi preman tidak dapat dieliminasi.

Permasalahan : Pemberantasan preman dengan penangkapan mungkin akan berhasil mengumpulkan jumlah preman yang banyak, tapi keberhasilannya untuk menekan angka kriminalitas dan menurunkan jumlah preman di Indonesia masih diragukan.

Rekomendasi : Premanisme merupakan wujud keputusasaan warga akan himpitan ekonomi, yang secara luas mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membekali diri melawan tuntutan hidup, baik yang bersifat pendidikan maupun ketrampilan. Untuk memberantas premanisme, pemerintah perlu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menghadapi tuntutan hidup,bisa dalam bentuk pendidikan murah, pelatihan – pelatihan yang disubsidi (sebagai contohnya yang sekarang mulai digalakkan adalah PNPM ). Pemerintah juga perlu meringankan beban hidup masyarakat. Kepolisian sebagai penegak hukum juga perlu mempertegas proses penegakan hukum, karena ditengarai banyak aksi preman terorganisir yang dibekingi oleh oknum aparat.
(ANT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar